NAMA : Pengembangan Sistem Informasi Perusahaan di Mc Donald’s
TUJUAN : Mahasiswa mampu menjelaskan Sistem Informasi Perusahaan
POKOK BAHASAN : Sistem Informasi Perusahaan
STUDI KASUS : Monitoring Performa Penjualan Mc Donald’s
McDonald’s berencana membelanjakan $1 miliar dalam lima tahun untuk mengikat semua operasinya dalam jaringan digital real-time (system informasi perusahaan).
Pada dasarnya, para eksekutif di kantor pusat berusahaan telah mampu melihat setiap detail performa di setiap toko, pada setiap waktu, melalui system informasi perusahaan pasif ini. Setelah dua tahun, McDonald’s menunda program mahal tersebut.
Pada awal Mei 2003, McDonald’s mengumumkan bahwa ia akan menghapus kerugian $170 juta untuk di kontinuasi pada bulan Desember 2002 dari jaringan innovate digital yang global dan real time, yang mewakili proyek teknologi informasi paling luas dan mahal merancang dalam sejarah perusahaan. Serratus tujuh puluh juta dollar hanyalah sebagian dari total $1 miliar yang direncanakan McDonald’s untuk biaya innovate yang dimulai pada bulan januari 2001. Innovate di desain untuk membuat manajemen McDonald’s mengetahui berapa miliar pastel burger, roti kismis, dan nugget ayam di konsumsi disembarang atau di semua toko pada setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap property (diharapkan) tersedia dalam real-time. Proyek miliaran dollar ini gagal , bahkan sebelum mengalami kemajuan oleh karena kesulitan menjelmakan bahkan suatu bisnis sederhana ke dalam perusahaan real-time.
Cepatnya pertumbuhan membuat McDonald’s ingin menciptakan alat untuk mengendalikan kualitas kunci yang membentuk sukses suatu rantai makanan cepat saji:konsistensi. McDonald’s membuka lebih dari 1700 rumah makan baru dalam satu tahun pada 10 tahun belakangan ini,membuat system pengumpulan datanya menjadi ketinggalan zaman. Jaringan berbasis-Web yang mengirimi informasi dengan segera di seluruh bumi diperlukan sedemikian sehingga pada eksekutif bias memonitor dan mungkin mempengaruhi pada basis menit demi menit kemampuan perusahaan untuk membuat produk konsisten kepada pelanggan secara cepat. Jika di hubungkan ke setiap bagian kunci dari peralatan di setiap toko, jaringan digital real-time akan mengizinkan McDonald’s memberikan layanan pelanggan yang lebih baik menggunakan teknologi komunikasi dan informasi utnuk memonitor kualitas minyak yang digunakan untuk menggoreng atau untuk memastikan bahwa masing-masing roti kismis dibakar pada tingkat kegaringan yang sesuai. Itu akan memberi para eksekutif McDonald’s suatu pandangan terperinci menyangkut keseluruhan system real-time. Penjualan, waktu makanan, susuan kepegawaian, data rantai persedian, lokasi vendor, peralatan perbaikan pesanan dan semua angka kenyataan lain yang di lacak McDonald’s dengan system yang di kembangkan secara internal, yang umumnya membuat data tersedia untuk mengambil keputusan dalam satu minggu atau lebih, bias dicapai dalam detik melalui browser web. Secara teori, dengan bekerja erat dengan para pemasok dan pada manajer toko, perusahaan bias meningkatkan konsistensi produk.
Inovasi juga dianggap mengefektifkan pengadaan pelatihan karyawan dan data asuransi. Dengan menggunakan internet untuk menyampaikan informasi pelatihan, seperti bagaimana membersihkan ayam muda untuk di goring atau menggunakan sistim POS (Point-Of Sale). McDonald’s berharap mendongkrak sistim latihannya menembus platform tersebut.
Dengan segera mengumpulkan dan mengirim data ke toko toko dari kantor perusahaan, para eksekutif bisa memonitor performa dan memperbaiki langsung. Sebagai contoh, jika toko tertentu tidak mengerahkan orang-orang melalui jalur atau jalan masuk sesuai standar, para eksekutif bisa meminta manajer local untuk menambah karyawan lain atau untuk meningkatkan waktu layanan. Jika produk tertentu tidak bergerak naik, para eksekutif bisa menyelidiki apakah iklan instore suadah pada tempatnya.
Rantai persediaan juga akan dimonitor. Setiap item dari gudang ke toko bisa dilacak dalam hitungan detik. Jika ada kemajuan pada toko tertentu BigMac’s, persediaan bisa di alihkan. McDonald’s bisa merespons permintaan pelanggan dengan cepat dan menarik keuntungan keuangan substansial dari efisiensi tersebut. Pada sisi lain, memonitor dari jarak jauh dan pada akhirnya adalah mengelola dari jarak jauh, membuat sistim tidak menjadi tanggung jawab para manajer toko.akhirnya , jaringan berbasis-internet akan menghubungkan 3000 lebih restoran dan 300 vendor dalam 24 jam penuh, 7 hari perminggu, ke sistim back-office dikantor perusahaan di Oak Brook. Hal ini akan memberi para eksekutif McDonald’s suatu gambaran lengkap seketika mengenai operasi perusahaan di seluruh dunia, dan dalam teori, kemampuan untuk bertindak dengan cepat ketika diperlukan untuk menyesuaikan penyebaran persediaan dan promosi untuk memenuhi permintaan. Sekitan $170 juta di belanjakan untuk : “riset dan pengembagan” innovate untuk mengefektifkan rantai persediaannya dan meningkatkan operasi hariannya. Peruhsahaan perlu mencapai penigkatan penjualan sedikitnya 1.5% atau sekitar $231 juta pertahun , untuk menggati pengeluaran awal tersebut. 1.5% adalah diluar 3 sampai 5 persen penjualan tahunan yang telah di proyeksikan McDonald’s.
Usaha pertama mcDonald’s pada system data perusahaan skala-besar dan real-time, telah gagal. McDonald’s tidak punya pengalaman di bidang tersebut, membelanjakan terlalu banyak uang, dan hanya punya sedikit reputasi untuk menunjukan hal itu. McDonald’s tidak dikenal karena teknologi atau penghargaan level-eksekutif dan pemahaman teknologi. Petrus Abell , analis AMR reserth mengatakan bahwa “jaringan global real-time akan menelan dana besar , bahkan bagi organisasi teknologi informasi yang paling ambisius sekalipun”. Mengkonfigurasi dan mengintegrasikan prangkat lunak yang di perlukan untuk komunikasi Oak Brook dengan 30.000 lebih lokasi yang beberapa diantaranya berada di dunia ke tiga dimana konektifitas broadband masih sekedar mimpi, merupakan hal fantastis ketimbang kenyataan” Abel melanjutkan , “tantangan riil adalah menentukan apakah ada manfaat biaya yang cukup memadai yang membuat proyek itu layak dilakukan”.
Masalah terbesar “yang dihadapi perusahaan seperti McDonald’s adalah membuat bandwith kecepatan tinggi di setiap lokasi,” kata Abell. “Beberapa bagian AS masih tidak mempunyai konektifitas kecepatan tinggi yang dapat di andalkan. Dan mereka internasional. Jadi , masalah ini sangat problematic”.
Meskipun perusahaan sedikit menunjukan semangat atau keahlian dalam implementasi system informasi skala-ketika innovate di inisiasi, para eksekutifnya mengganggap mereka dapat melakukan sesuatu seperti yang dilakukan Wall Street Mart terhadap infrastruktur teknologi inti mereka. Apa yang mereka dapatkan adalah keahlian mereka dalam pengembangan dan produksi-massal makanan siap saji kecil relevansinya dengan integrase dan implementasi perangkat lunak.
Pertanyaan Kasus :
A : Tidak akan bertahan hidup karena kurang efesien
Q : Masalah apa yang dihadapi system informasi perusahaaan Mcdonald's?
A : McDonald's tidak punya pengalaman dibidang tersebut, membelanjakan teralu banyak uang, dan hanya punya sedikit reputasi untuk menunjukan hal itu dan Masalah terbesar “yang dihadapi perusahaan seperti McDonald’s adalah membuat bandwith kecepatan tinggi di setiap lokasi,” kata Abell. “Beberapa bagian AS masih tidak mempunyai konektifitas kecepatan tinggi yang dapat di andalkan. Dan mereka internasional. Jadi , masalah ini sangat problematic”.
0 komentar:
Posting Komentar